Leukemia atau kanker sel darah putih adalah penyakit dalam klasifikasi
kanker pada darah atau sumsum tulang. Umumnya leukemia terjadi pada
leukosit atau sel darah putih. Jika sudah terserang leukemia, maka
pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh si pengidap menjadi
terganggu.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Nah, untuk mencegah terjadinya leukemia, kita harus mengonsumsi sayuran hijau. Salah satunya yang diketahui memiliki manfaat perlindungan terhadap penyakit adalah brokoli. Pada brokoli terdapat senyawa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat leukemia.
Sunsum tulang dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah, di antaranya sel darah putih yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi. Sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke dalam tubuh. Platelet bagian kecil sel darah yang membantu pembekuan darah.
Leukemia terjadi jika penyakit kanker menyerang sel-sel darah putih. Penyakit ini ditandai oleh beberapa gejala seperti mudah terserang penyakit, infeksi, anemia, pendarahan, nyeri tulang dan persendian, nyeri perut, pembengkakan kelenjar limpa, dan kesulitan bernafas.
Para peneliti yang telah mempelajari senyawa yang terkonsentrasi dalam brokoli dan sayuran lainnya menyatakan bahwa senyawa tersebut mungkin mampu melindungi seseorang dari leukemia. Menurut uji laboratorium, senyawa tertentu dalam brokoli dapat menurunkan jumlah sel-sel leukemia akut lymphoblastic.
"Leukemia lymphoblastic akut adalah jenis kanker sel darah putih yang umum terjadi pada anak-anak. Tingkat kesembuhan pada tingkat ini dapat mencapai 80 persen, tetapi beberapa anak mungkin tidak menanggapi pengobatan dan membutuhkan pengobatan alternatif," kata Daniel Lacorazza, penulis studi tersebut dan seorang asisten profesor patologi dan imunologi, di Baylor College of Medicine.
Lacorazza dan para peneliti lainnya fokus memurnikan sulforaphane. Sulforaphane itu adalah senyawa alami yang ditemukan dalam brokoli dan diyakini memiliki sifat pencegahan dan terapi pada tumor padat. Para peneliti yang dipimpin Koramit Suppipat, menerapkan senyawa tersebut pada sel leukemia manusia yang telah diinkubasi.
Sel-sel kanker tersebut mati setelah mendapatkan terapi senyawa sulforaphane, sedangkan sel yang sehat yang diperoleh dari donor sehat tidak terpengaruh sama sekali. Studi ini juga telah diujikan pada tikus dan menunjukkan hasil yang sama.
"Sulforaphane merupakan produk alami, namun apa yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk terkonsentrasi yang telah dimurnikan. Jadi makan brokoli saja seperti biasa, mungkin tidak akan memiliki efek yang sama seperti apa yang Anda lihat di laboratorium," kata Lacorazza.
Harapannya, berdasarkan hasil studi ini, kelak dapat diciptakan pengobatan alternatif terhadap leukemia dengan memanfaatkan brokoli yang mungkin akan lebih murah dari obat-obatan leukemia yang telah ada. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science ONE.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Nah, untuk mencegah terjadinya leukemia, kita harus mengonsumsi sayuran hijau. Salah satunya yang diketahui memiliki manfaat perlindungan terhadap penyakit adalah brokoli. Pada brokoli terdapat senyawa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat leukemia.
Sunsum tulang dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah, di antaranya sel darah putih yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi. Sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke dalam tubuh. Platelet bagian kecil sel darah yang membantu pembekuan darah.
Leukemia terjadi jika penyakit kanker menyerang sel-sel darah putih. Penyakit ini ditandai oleh beberapa gejala seperti mudah terserang penyakit, infeksi, anemia, pendarahan, nyeri tulang dan persendian, nyeri perut, pembengkakan kelenjar limpa, dan kesulitan bernafas.
Para peneliti yang telah mempelajari senyawa yang terkonsentrasi dalam brokoli dan sayuran lainnya menyatakan bahwa senyawa tersebut mungkin mampu melindungi seseorang dari leukemia. Menurut uji laboratorium, senyawa tertentu dalam brokoli dapat menurunkan jumlah sel-sel leukemia akut lymphoblastic.
"Leukemia lymphoblastic akut adalah jenis kanker sel darah putih yang umum terjadi pada anak-anak. Tingkat kesembuhan pada tingkat ini dapat mencapai 80 persen, tetapi beberapa anak mungkin tidak menanggapi pengobatan dan membutuhkan pengobatan alternatif," kata Daniel Lacorazza, penulis studi tersebut dan seorang asisten profesor patologi dan imunologi, di Baylor College of Medicine.
Lacorazza dan para peneliti lainnya fokus memurnikan sulforaphane. Sulforaphane itu adalah senyawa alami yang ditemukan dalam brokoli dan diyakini memiliki sifat pencegahan dan terapi pada tumor padat. Para peneliti yang dipimpin Koramit Suppipat, menerapkan senyawa tersebut pada sel leukemia manusia yang telah diinkubasi.
Sel-sel kanker tersebut mati setelah mendapatkan terapi senyawa sulforaphane, sedangkan sel yang sehat yang diperoleh dari donor sehat tidak terpengaruh sama sekali. Studi ini juga telah diujikan pada tikus dan menunjukkan hasil yang sama.
"Sulforaphane merupakan produk alami, namun apa yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk terkonsentrasi yang telah dimurnikan. Jadi makan brokoli saja seperti biasa, mungkin tidak akan memiliki efek yang sama seperti apa yang Anda lihat di laboratorium," kata Lacorazza.
Harapannya, berdasarkan hasil studi ini, kelak dapat diciptakan pengobatan alternatif terhadap leukemia dengan memanfaatkan brokoli yang mungkin akan lebih murah dari obat-obatan leukemia yang telah ada. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science ONE.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !