Para ilmuwan menemukan kasus terburuk dari masalah gigi yang pernah
mereka teliti pada sebuah mumi Mesir kuno. Dari susunan gigi yang
terpindai melalui CT scan, orang-orang Mesir kuno itu mencoba melakukan
pengobatan unik.
Mereka menemukan bukti adanya infeksi sinus karena gigi berlubang dan masalah gigi lainnya pada mumi yang berusia 2.100 tahun. Kemungkinan masalah gigi ini membuat mereka berisiko mati. Selain itu, para ilmuwan juga mendapati banyak rongga unik pada gigi mumi yang diyakini berasal dari Thebes. Gigi para mumi tersebut diisi dengan linen.
Kedokteran gigi adalah hal yang baru pada zaman Mesir kuno. Catatan kuno menunjukkan praktek ini dilakukan setidaknya pada saat pembangunan Piramida Agung. Masalah gigi juga tak biasa pada saat itu.
Menurut Andrew Wade dari Universtas Western Ontario, peneliti dalam jurnal internasional Paleopathology, mereka menggunakan CT scan beresolusi tinggi untuk memindai gigi dan tubuh mumi. Para peneliti mengatakan bahwa kasus ini adalah yang pertama diketahui adanya pengobatan balutan yang dilakukan Mesir kuno.
Orang-orang Mesir kuno itu menggunakan sepotong linen (semacam kain) yang kemungkinan dicelupkan dulu ke dalam obat seperti jus ara atau minyak cedar. Kemudian potongan itu disumpalkan ke dalam rongga terbesar yang menyakitkan.
Menurut para peneliti, barangkali tindakan ini dilakukan untuk menghalangi makanan masuk ke dalam lubang gigi. Sedangkan obat-obatan yang dicelupkan itu dimaksudkan untuk mengobati rasa sakit.
Ketika manusia asal Mesir yang berusia sekitar 20-30-an tahun ini meninggal, otak dan banyak organ-organ tubuhnya diambil. Lalu resin dimasukkan ke dalam tubuh dan kemudian dibungkus. Anehnya, para pembalsem meninggalkan organ hatinya di dalam tubuh. Menurut para peneliti, kemungkinan ini dilakukan sebagai tanda bahwa si mumi berasal dari kaum elite.
sumber :tempo.co
Mereka menemukan bukti adanya infeksi sinus karena gigi berlubang dan masalah gigi lainnya pada mumi yang berusia 2.100 tahun. Kemungkinan masalah gigi ini membuat mereka berisiko mati. Selain itu, para ilmuwan juga mendapati banyak rongga unik pada gigi mumi yang diyakini berasal dari Thebes. Gigi para mumi tersebut diisi dengan linen.
Kedokteran gigi adalah hal yang baru pada zaman Mesir kuno. Catatan kuno menunjukkan praktek ini dilakukan setidaknya pada saat pembangunan Piramida Agung. Masalah gigi juga tak biasa pada saat itu.
Menurut Andrew Wade dari Universtas Western Ontario, peneliti dalam jurnal internasional Paleopathology, mereka menggunakan CT scan beresolusi tinggi untuk memindai gigi dan tubuh mumi. Para peneliti mengatakan bahwa kasus ini adalah yang pertama diketahui adanya pengobatan balutan yang dilakukan Mesir kuno.
Orang-orang Mesir kuno itu menggunakan sepotong linen (semacam kain) yang kemungkinan dicelupkan dulu ke dalam obat seperti jus ara atau minyak cedar. Kemudian potongan itu disumpalkan ke dalam rongga terbesar yang menyakitkan.
Menurut para peneliti, barangkali tindakan ini dilakukan untuk menghalangi makanan masuk ke dalam lubang gigi. Sedangkan obat-obatan yang dicelupkan itu dimaksudkan untuk mengobati rasa sakit.
Ketika manusia asal Mesir yang berusia sekitar 20-30-an tahun ini meninggal, otak dan banyak organ-organ tubuhnya diambil. Lalu resin dimasukkan ke dalam tubuh dan kemudian dibungkus. Anehnya, para pembalsem meninggalkan organ hatinya di dalam tubuh. Menurut para peneliti, kemungkinan ini dilakukan sebagai tanda bahwa si mumi berasal dari kaum elite.
sumber :tempo.co
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !