Adhia Azkapradhani
Museo (Foto: HuffingtonPost)
Museum ini sudah ada sejak 29 tahun lalu, dimulai ketika seorang anak laki-laki bernama Luis Colmenares menemukan sebuah artefak kuno. Penemuan itu ditelusuri hingga akhirnya diketahui jika tempatnya bermukim merupakan peninggalan Kekaisaran Maya sejak 2.000 tahun lalu. Hingga akhirnya, kegiatan penggalian terus dilakukan di Desa Peten ini.
Puluhan benda menakjubkan ditemukan. Benda-benda tak lazim pun menjadi koleksi museum ini. Untuk menambah koleksi museum, Colmenares dan ayahnya mengadakan sebuah sayembara yang ditujukan kepada semua penduduk.
“Kami meminta penduduk untuk membawa hal-hal yang mereka temukan di desa ini,” kata Colmenares, seperti dilansir Huffingtonpost
Reaksi yang didapatkan cukup membuat terkejut keduanya. Ternyata, Desa Peten menyimpan sisa-sisa kekayaan Suku Maya di masa lalu. Kemudian, koleksi-koleksi itu dikumpulkan untuk dipamerkan di museum sederhana.
“Hal ini penting untuk menjaga budaya Maya di sini, karena di sekolah pun tidak ada yang mengajarkan,” tambahnya.
Menurutnya, banyak pengunjung merasa bangga ketika dapat menemukan dan menyentuh peninggalan maya di tempat ini. Semakin populernya Suku Maya karena ramalan akhir zaman diharapkan akan memberikan keuntungan tersendiri kepada museum ini. Ia berharap akan semakin banyak pengunjung sehingga dapat merenovasi museum menjadi lebih baik.
“Aku ingin menjaga hal-hal ini untuk kita semua. Walaupun saya bukan berasal dari keluarga Suku Maya, kakak saya menikahi seorang gadis keturunan Suku Maya,” tutupnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !