Perut Buncit Rentan Cedera
Memiliki timbunan lemak yang berlebihan khususnya di bagian perut
sungguh tidak disarankan baik pria maupun wanita. Selain akan membuat
tubuh menjadi rentan terhadap penyakit degeneratif, perut buncit juga
akan membuat seseorang menjadi rentan terhadap cedera.
Sebuah
penelitian menunjukan pria dengan obesitas dan perut buncit lebih
berisiko memiliki tulang lemah dan mengalami patah tulang dibandingkan
pria berberat badan normal hingga sebatas gemuk.
Penelitian
sebelumnya menyatakan, lemak pada perut berakibat buruk untuk tulang
perempuan. Selanjutnya ditemukan pula kaitan pria obesitas dengan risiko
patah tulang yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang tidak
mengalami obesitas. Peneliti dari Havard juga ingin mengetahui jenis
lemak pada pria yang berpengaruh terhadap berkurangnya kekuatan tulang.
Miriam Bredella, MD, seorang radiolog di Massachusetts General Hospital
dan profesor radiologi di Harvard Medical School menuturkan, “Kami
menemukan bahwa pria obesitas dengan lemak perut yang berlebih memiliki
tulang yang lebih rapuh dibandingkan pria gemuk.”
Meskipun
begitu, belum dapat dipastikan lemak perutlah yang menyebabkan kelemahan
tulang pada pria. “Pria perlu memerhatikan masalah perut buncit sebagai
faktor yang memperbesar resiko berbagai penyakit, selain penyakit
jantung dan diabetes, ternyata juga tulang keropos,” kata Bredella pada
pertemuan tahunan yang diadakan oleh Radiological Society, Amerika
Utara.
Menurut Thomas Link, MD, profesor radiologi di
University of California, San Francisco, selama bertahun-tahun, obesitas
dan lemak tubuh dianggap menambah kualitas tulang. Seseorang yang
bertubuh gemuk dipercaya memiliki tulang yang kuat dan berisiko rendah
terkena osteoporosis dan penyakit tulang lainnya.
Namun
keyakinan itu ternyata keliru setelah ditemukan bahwa obesitas justru
meningkatkan risiko patah tulang. Hal ini, lanjut Link, berkaitan pula
dengan hasil dua riset sebelumnya yang menyatakan ada hubungan lemak
tubuh dengan kepadatan tulang yang rendah.
Link yang tak
terlibat dalam penelitian, menilai temuan ini membuat riset tentang
obesitas dan risiko patah tulang selangkah lebih maju. "Ini menunjukkan
bahwa pasien obesitas dengan jumlah lemak yang banyak di sekitar usus
dan hati memiliki kekuatan dan kualitas tulang yang lebih rendah, dan
berisiko besar patah tulang dan osteoporosis," ujarnya.
Bredella menyatakan, riset ini mengindikasikan semakin banyak timbunan
lemak di perut, semakin rapuh kekuatan tulang pada seorang pria. Secara
keseluruhan, timnya memprediksi bahwa risiko pria obesitas dengan perut
buncit terkena osteoporosis dan patah tulang 25% lebih tinggi daripada
mereka yang perutnya tidak buncit. Selain itu, ada hubungan kuat antara
besarnya massa otot dan meningkatnya kekuatan tulang. Sedangkan indeks
massa tubuh (BMI) tidak berkaitan dengan kekuatan tulang.
Lalu apa yang perlu dilakukan jika sudah kadung punya perut buncit?
Menurut Bredella, bentuk tubuh yang cenderung gemuk bisa jadi
dipengaruhi faktor genetika atau keturunan. Hal ini justru menjadi
alasan bagi seseorang untuk tidak perlu lagi menambah berat badan,
sehingga perut buncit dapat dihindari. Ada beberapa bentuk aktivitas
yang menjadi solusi bagi mereka yang punya kecenderungan gemuk.
“Latihan fisik seperti jalan cepat dan aerobik bisa menjadi olahraga
yang baik untuk kekuatan tulang. Selain itu angkat beban dan naik turun
tangga juga dapat bermanfaat,” jelasnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !